Friday, November 11, 2011

KARANGAN DESKRIPSI

Karangan Deskripsi
Deskripsi diambil dari bahasa Inggris description yang tentu saja berhubungan dengan kata kerjanya to describe (melukiskan dengan bahasa).
Penggambaran sesuatu dalam karangan deskripsi memerlukan kecermatan pengamatan dan ketelitian. Hasil pengamatan itu kemudian dituangkan oleh penulis dengan menggunakan kata-kata yang kaya akan nuansa dan bentuk. Dengan kata lain, penulis harus sanggupmengembangkan suatu objek melalui rangkaina kata-kata yang penuh arti dan kekuatan sehingga pembaca dapat menerimanya seolah-olah melihat, mendengar, merasakan, menikmati sendiri objek itu.
Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan deskripsi adalah bentuk tulisan yang bertujuan memperluas pengetahuan dan pengalaman pembaca dengan jalan melukiskan hakikat objek yang sebenrnya. Dalam tulisan deskripsi , penulis tidak boleh mencampurkanadukkan keadaan yang sebenrnya dengan interprestasinya sendiri.

1. Pendekatan Realistis
Dalam pendekatan realistis penulis distuntut memotret hal/benda seobjektif mungkin sesuai dengan keadaan yang dilihatnya. Ia bersikap seperti sebuah kanera yang mampu membuat detail-detail, rincian-rincian secara orisinal, tidak dibuat-buat, dan harus dirasakn oleh pembaca sebagai sesuatu yang wajar.
2. Pendekatan Impresionistis
Impresionistis adalah pendekatan yang berusaha menggambarkan sesuatu secara subjektif. Dengan pendekatan ini dimaksudkan agar setiap penulis bebas dalam member pandangan atau interpretasi terhadap bagian-bagian yang dilihat, dirasakan, atau dinikmatinya Hal ini sesuai dengan sikap seorang seniman atau sastrawan yang dengan kepekaannya mampu mengekspresikan peristiwa yang dijumpainya.
Karangan Narasi
Karangan narasi (berasal dari narration = bercerita) adalah suatu bentuk tulisan yang berusaha menciptakan, mengisahkan, merangkaikan tindak-tanduk perbuatan manusia dalam sebuah peristiwa secara kronologis atau yang berlangsung dalam suatu kesatuan waktu.
Seperti halnya karangan deskripsi, karangan narasi memiliki dua macam sifat, yaitu (1) narasi ekspositoris/narasi factual, dan (2) narasi sugestif/narasi berplot. Narasi yang hanya bertujuan untuk meberi informasi kepada pembaca agar pengetahuannya bertambah luas disebut narasi ekspositoris, sedangkan narasi yang mampu menimbulkan daya khayal pembaca, mampu menyampaikan makna kepada pembaca melalui daya khayal, disebut narasi sugestif. Contoh narasi sugestif adalah novel dan cerpen, sedangkan contoh narasi ekspositoris adalah kisah perjalanan, otobiografi, kisah perampokan, dan cerita tentang peristiwa pembunuhan.
Karangan Eksposisi
Kata eksposisi yang diambil dari kata Bahasa Inggris expotion sebenarnya berasal dari bahasa Latin yang berarti ‘membuka atau memulai’. Memang karangan eksposisi merupakan wacana yang bertujuan untuk member tahu, mengupas, menguraikan, atau menerangkan sesuatu.
Dalam karangan eksposisi, masala yang dikomunikasiakn terutama adalah pemberitahuan atau informasi. Hasil karangan eksposisi yang ebrupa informasi dapat kita baca sehari-hari di dalam media massa. Melalui media massa berita di expose atau dipaparkan dengan tujuan memperluas pandangan dan pengetahuan pembaca. Pembaca tidak dipaksa untuk menerima pendapat penulis, tetapi setiap pembaca sekadar diberi tahu bahwa ada orang yang berpendapat demikian. Karena jenis karangannya bersifat memaprkan sesuatu, eksposisi juga dapat disebut karangan paparan.


Karangan Argumentasi
Tujuan utama karangan argumentasi adalah untuk meyakinkan pembaca agar menerima atau mengambil suatu dokrin, sikap, dan tingkah laku tertentu. Syarat utama untuk menulis karangan argumentasi adalah penulisannya harus terampil dalam bernalar dan menyusun ide yang logis.
Karangan argumentasi memilik cirri-ciri :
1. Mengemukakan alas an atau bantahn sedemikian pa dengan tujuan mempengaruhi keyakian pembaca agar menyetujuinya.
2. Mengusahakn pemecahan suatu masalah, dan
3. Mendiskusikan suatu persoalan tanpa perlua mencapai satu penyelesaian.

No comments:

Post a Comment